Seputar Radiologi: Mengenal Pemeriksaan Medis yang Tak Terlihat Tapi Penting

Radiologi mungkin bukan istilah yang akrab di telinga semua orang, hampir setiap orang merasakan manfaatnya. Radiologi adalah salah satu cabang penting dalam dunia medis yang membantu dokter meli hat kondisi dalam tubuh tanpa harus melakukan pembedahan.
Apakah kalian tahu apa itu Radiologi? Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi kesehatan. 
Di Indonesia, program studi Radiologi masih tergolong sangat terbatas. Salah satu perguruan tinggi yang menyediakan program studi tersebut adalah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). UNISA Yogyakarta menawarkan fasilitas yang sangat lengkap dan modern guna mendukung proses pembelajaran serta praktikum secara optimal bagi para mahasiswanya. Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sendiri memiliki Program Studi D3 Radiologi yang terakreditasi unggul, modern, dan berbasis nilai-nilai islami. Prodi ini membekali mahasiswa dengan ilmu radiodiagnostik dan radioterapi, serta memiliki fasilitas laboratorium yang lengkap untuk mendukung pembelajaran dan praktik klinik. Dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, UNISA Yogyakarta berkomitmen untuk mencetak tenaga radiografer yang kompeten dan profesional, siap bersaing di dunia kerja serta mampu memberikan kontribusi signifikan dalam bidang kesehatan, khususnya radiologi. 
Dalam dunia radiologi banyak menggunakan modalitas yang memanfaatkan radiasi, energi magnet atau gelombang suara untuk menegakkan diagnosis. Beberapa modalitas yang digunakan seperti Pesawat Konvensional, CT scan, MRI, dan USG. Setiap modalitas yang digunakan memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda, dapat disesuaikan dengan kubutuhan pasien dan jenis patologi yang akan ditegakkan. 
CT scan (Computed Tomography) adalah teknik pencitraan yang menggabungkan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar potongan melintang (cross-sectional) dari tubuh dengan detail yang lebih tinggi serta tampilan tiga dimensi. CT scan sering digunakan untuk mendiagnosis kelainan pada otot, tulang, sendi, organ dalam, serta mendeteksi dan memantau kanker, infeksi, perdarahan, dan cedera internal. Keunggulan CT scan terletak pada kecepatan pemeriksaan dan kemampuannya menghasilkan gambar tiga dimensi yang sangat detail, sehingga sangat membantu dalam perencanaan tindakan medis seperti operasi atau biopsi. Namun, CT scan menggunakan radiasi dalam dosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan sinar-X konvensional, dan meskipun sangat baik untuk organ dan struktur keras, CT scan tidak sebaik MRI dalam menampilkan detail jaringan lunak tertentu.
Sementara itu, MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan teknik pencitraan yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari organ, jaringan lunak, dan sistem saraf tubuh tanpa menggunakan radiasi pengion. MRI sangat unggul dalam mendeteksi kelainan pada otak, sumsum tulang belakang, sendi, otot, serta organ dalam seperti jantung dan hati. Keunggulan utama MRI adalah kemampuannya menghasilkan gambar yang sangat detail, terutama untuk jaringan lunak, serta aman digunakan berulang kali karena tidak memancarkan radiasi. Namun, pemeriksaan MRI membutuhkan biaya yang lebih mahal, waktu yang lebih lama, serta tidak cocok untuk pasien dengan implan logam tertentu atau yang memiliki klaustrofobia. 
    Untuk mengoperasikan modalitas tersebut, diperlukan tenaga kerja yang bergelar D3 atau D4 bidang radiologi yang biasanya di sebut dengan radiografer.  Di rumah sakit, radiografer berperan penting dalam membantu dokter mendiagnosis penyakit dengan menggunakan alat pencitraan seperti sinar-X, CT scan, dan MRI. Prospek kerja di bidang radiologi sangat luas dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di dunia medis. Lulusan jurusan radiologi memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di rumah sakit.
    Kebutuhan akan tenaga ahli radiologi juga semakin meningkat karena semakin banyaknya pasien yang memerlukan pemeriksaan non-invasif untuk mendeteksi berbagai penyakit sejak dini. Dengan kemampuan mengoperasikan alat-alat canggih dan memahami hasil pencitraan medis, para ahli radiologi menjadi bagian penting dalam tim medis yang membantu proses pengobatan berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Karena peran radiografer  ini, lulusan radiologi memiliki peluang yang cukup baik untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan berkembang di masa depan.


Komentar